#DIRUMAHSAJA, #LOCKDOWNSAJA
#LOCKDOWNSAJA
Jakarta— Tepat pada tanggal 11 Maret 2020 virus covid-19 mulai ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi. Hingga 22 Maret, lebih dari 308.000 kasus covid-19 telah dilaporkan di lebih dari 180 negara dan teritori, mengakibatkan lebih dari 13.000 kematian dan 95.000 kesembuhan. Kejadian ini bukan lagi sebuah anekdot bangsa, tapi sebuah keseriusan untuk cepat sama-sama kita selesaikan.
Terhitung data per-24 maret 2020 pukul 15.45 WIB jumlah kasus warga yang positif terpapar virus covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 686 orang dengan angka kematian mencapai 55 orang.
Sumber: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk menanggapi Kebijakan sosial distanting dan rafid test itu berhasil di negara yang tingkat rasionalitas masyarakat nya tinggi. Mereka memiliki argumen yang kuat secara sadar menjalankan perintah untuk lakukan sosial distanting. Tetapi di Indonesia yang rata rata tingkat pendidikan nya masih rendah memerlukan waktu yang lama.
Maka lock down adalah cara yang baik dilakukan untuk negara yg terkena covid 19 dengan tingkat penyebaran yang luas tetapi tingkat rasionalitas kesadarannya rendah. Di rumah saja, jaga kesehatan, jaga kebersihan, jangan memperbanyak penularan dengan perbuatan yang tidak baik. Ayolah kita tidak mau dengan kabar buruk lagi. Kita butuh kabar yang baik-baik, bukan sebaliknya.
HMI Komisariat PTIQ IIQ jakarta mendesak agar pemerintah segera mengambil keputusan yang tegas terkait masif nya penyebaran virus covid 19 ini solusi terbaik adalah Lock down. Saya sebagai formatur HMI komisariat PTIQ IIQ jakarta meminta agar bapak Presiden Jokowi Dodo bersikap tegas dengan mengeluarkan keputusan Lock Down mungkin itu bisa di coba di daerah DKI Jakarta yang memang paling banyak kasus covid 19. Mau sampai berapa banyak lagi orang yang terpapar virus covid 19 sehingga bapak Presiden mengeluarkan keputusan LockDown. Presiden harus tegas ketika negara saat ini sedang di landa kekacauan akibat wabah covid 19.
Komentar
Posting Komentar