Pemikiran Imam Al-Ghazali dalam Ilmu Kalam
Kamis, 28 Oktober 2021
Kantin (Kajian Rutin)
“Pemikiran Imam Al-Ghazali dalam Ilmu Kalam”
Oleh Kanda Wahido Amarsyah
Prinsip-prinsip yang dibahas dalam teologi Islam
(Ushuluddin, Tasawuf, Aqidah)
Ilmu Kalam lebih dialektik (banyak dialog/ interaktif), lebih banyak perdebatan/bantahan. Ketika Asy'ari mengemukakan pendapat akan banyak di bantah oleh kelompok lainnya.
Dulu Ilmu Kalam disebut Ushuludin, Ilmu Mantiq.
Ilmu Kalam muncul pada masa khalifah Al Makmun dinasti Abbasiyah (198-218 H/ 813-833 M), muncul ketika dipimpin oleh Ar Rasyid.
Kenapa Ilmu Kalam disebut Ilmu Kalam?
Kalam itu berbicara, karena banyak ulama yang sudah mahir membahas ilmu ketuhanan, sehingga terjadilah tukar pikiran antar ulama (Al Syabi - dikutip oleh: Al-Syahrastani)
3 Karya Imam Al-Ghazali dalam Ilmu Kalam:
1. Al munqidz min dhalal (terbebas dari kesesatan). Penyelamat dari kesesatan/penghapus dari kesesatan.
2. Al iqtisad Al i'qtiqod (moderasi dalam beraqidah/berkeyakinan) menghindari kefanatikan agama, ini lebih ke tasawuf.
3. Al iljam Al awam an ilm Al Kalam (menyelamatkan orang awam dari Ilmu Kalam). Lebih membahas ke teknis, bagaimana orang awam pada umumnya meraih kejalan Allah dalam hal teologi.
Wadifah/tugas untuk orang awam dalam melaksanakan tugas agamanya:
1. Orang tersebut mesti menyucikan Allah dari sifat-sifat makhluk.
2. Pembenaran/tasdiq dalam hal yang disampaikan rasul-rasul dengan buktinya yaitu Al-quran.
3. Pengakuan akan kelemahan, apa yang kita kerjakan atas kehendak Allah.
4. Diam tidak memberikan komentar, tidak perlu bertanya.
5. Menahan diri, dari memberikan komentar.
6. Tidak berbuat apa-apa.
7. Mengendalikan diri dan hati.
8. Menyerahkan masalah kepada yang ahli.
YAKUSA
YAKIN USAHA SAMPAI
Komentar
Posting Komentar