“Pemikiran Ibnu Rusyd dalam Bidang Pendidikan”

 Kamis, 23 Desember 2021

Kantin (Kajian Rutin)

“Pemikiran Ibnu Rusyd dalam Bidang Pendidikan”

Oleh Kanda Abu Muhammad Farhan

Ibnu Rusyd (Averus) atau nama lengkapnya Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd. Ayahnya bernama Ahmad Ibnu Muhammad, yang merupakan seorang Ahli Hukum (487-563H), dan namanya bernama Muhammad bin Ahmad.

Beliau lahir pada tanggal 14 april 1126 (520 H), berasal dari keturunan Arab kelahiran Cordova, Andalusia. Dan meninggal pada tanggal 10 Desember 1198. Beliau menganut mazhab Maliki.

Dikarenakan terjadinya metamorfosis yahudi, termasuk asy'ariah, Averroes mengikuti mengikuti pemikiran Yunani kuno yaitu Aristoteles. Ibnu Rusyd juga termasuk seorang pengkritik, beliau terfokus pada pemikiran Filsafat dari Aristoteles, teorinya hampir sama dengan Aristoteles.

Ibnu Rusyd terlahir dari kaum intelektual dan terlibat dalam bidang pemerintahan. Pada awalnya Ibnu rusyd mempelajari Alquran, fiqih, Ushul fiqih dan ilmu kalam di rumah dengan ayahnyanya . Beliau juga mempelajari hadist kepada Ibnu basykual dan mempelajari perbandingan hukum Islam kepada abu Muhammad dan juga mempelajari ilmu kedokteran dan filsafat kepada abu Jafar Harun at-tardhali. Beliau merupakan penulis buku Bidayah Al-Mujtahid (Perbandingan Mazhab). 

Beberapa Buku Karangan Ibnu Rusyd:

1. Tahafut di tahafut

2. Bidayah Al-Mujtahid

3. Manahij Al-Adillah fi Aqidi Al-Ruillah (Ilmu kalam)

4. Fasl Al-Maqal fi ma bain Al-Hikmati

Ibnu Rusyd juga merupakan tokoh filsafat agama dan menulis buku Tahafut di tahafut, yang bertentangan dengan pendapat Imam Al Ghazali yang membatasi untuk belajar filsafat.

Konsep pendidikan yang ditawarkan Ibnu Rusyd belum ditemukan secara pasti, dan memang belum ada referensinya, karena memang pada dasarnya Ibnu Rusyd merupakan seorang filsuf, bukan pelopor pendidikan. Namun dalam hal ini, Ibnu Rusyd mengutarakan sebuah metode berpikir, yaitu sebuah pergulatan pemikiran pendidikan dalam perspektif teori pengetahuan yaitu epistemologi burhani (mensucikan, sesuatu yang memisahkan kebenaran dari kebatilan dan membedakan yang benar dari yang salah melalui penjelasan), bayani (pendekatan analisis teks), dan irfani (berpikir dan mengkaji secara dalam).

Yang mempelopori semua ilmu pengetahuan itu sebenarnya dari Timur, pendidikan Timur dan Barat berbeda. Dan Ibnu Rusyd tidak begitu terkenal di daerah Timur, namun di daerah Barat begitu terkenal dan diakui. Yang beliau utamakan secara pengetahuan yaitu rasionalisme dan pengalaman.

Intisari Pengetahuan dari Ibnu Rusyd:

1. Penelitian

2. Penalaran

3. Keagamaan


Mengapa pendidikan Indonesia tidak maju, sedangkan negara lain bisa maju? hal itu dikarenakan:

1. Budaya

2. Iklim

3. Sistem


Sistem Pendidikan Finlandia:

1. Guru minimal S2

2. Difokuskan satu bidang

3. Pakaian bebas


Kekurangan Pendidikan di Indonesia:

1. Administrasi

2. Komersialisme (pendidikan jadi bisnis)

3. Sistem

4. Kebijakan Pemerintah

5. Literasi


Faktor yang Menghalangi Kemajuan Pendidikan:

1. Politik

2. Sejarah

3. Sistem (label)

4. Pemerataan

5. Kurang berani mengambil keputusan



Kesimpulan:

Tidak ada konsep pendidikan yang pasti dari Ibnu Rusyd, karena beliau merupakan suatu Sistem, pada dasarnya memang tidak semua sistem pendidikan bisa diterapkan pada suatu tempat, melainkan harus sesuai dengan ruang lingkup yang dituju.

Tugas kita, sebagai seorang mahasiswa, dan sebagai HMI, kita berpartisipasi dalam sosialisasi pendidikan yang baik Indonesia.



YAKUSA

YAKIN USAHA SAMPAI


Dibuat oleh: Ahmad Lutfhi


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer