“Al Kindi Sebagai Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Islam”



Kamis, 06 Januari 2022

Kantin (Kajian Rutin)

“Al Kindi Sebagai Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Islam”

Oleh Kanda Fauzan Azhim

Nama lengkap Al Kindi yaitu Abu Yusuf bin Ishaq bin Ash-Shabah bin Imran bin Al-Asy'ats bin Qais Al-Kindi, lahir di Kuffah 185 H (801M) dan hidup di masa Dinasti Abbasiyah. 

Beliau berasal dari keluarga kaya dan seorang yang baik yaitu seorang gubernur Kuffah pada masa pemerintahan Al-Mahdi (775-785 M), dan dari kecil sudah diberikan banyak keilmuan. Selain berasal dari keluarga yang kaya, ia juga menyukai dengan kecintaannya kepada ilmu pengetahuan dan mendapat kesempatan menuntut ilmu dengan baik di Bashrah dan Baghdad.

3 metode mencapai suatu Ilmu:

Bayani: Dari dalil seperti Quran Hadits

Burhani: Dari sebuah tesis

Irfani: Pengalaman dan Pemikiran


Karya-karya Al Kindi:

1. Ilmu Alam dan Fisika      

Membuat tesis tentang biru langit

2. Ilmu Teknik Mesin      

Proyek kanal untuk membuka jaringan sungai Dailah dan Furat

3. Ilmu Kimia      

Parfum, kaca, warna, besi

4. Ilmu Matematika      

Menurut Al Kindi, pengantar paling tepat untuk filsafat dan logika

5. Ilmu Musik      

Jenis alat musik, neraca musik, hubungan musik dan puisi, penggunaan musik sebagai salah satu alat untuk mengobati penyakit

6. Ilmu Kedokteran      

Memisahkan spesialisasi dalam bidang kedokteran

(Referensi Ibnu Sina)


3 Warisan Intelektual:

1. Filsafat (Filsuf Arab dan Muslim pertama)      

Menerjemahkan dan memperbaiki teks penting filsafat dan keilmuan lainnya

2. Psikologi (daya nafsu, daya pemarah, dan daya berpikir)      

Orang yang hidupnya dikendalikan oleh nafsu, birahi, dan nafsu itu diibaratkan seperti anjing

3. Matematika      

Berperan dalam perhitungan bilangan seperti aritmatika, geometri, dll.


Al Kindi adalah ahli astronomi, alasan beliau menguasai banyak ilmu karena ia sangat ahli dalam menerjemahkan kitab-kitab dan sangat memuliakan akal, beliau menyangkutpautkan ilmu dalam kitab, dalam kehidupan sehari-hari.

Filsafat (cinta mungkin, kebenaran).

Nabi Ibrahim berfilsafat Ketuhanan.


Konsep Berpikir Filsafat Al-Kindi:

Ilahiyah: Berpasrah, ketauhidan

Manusiawi : Berpikir rasional


Apakah Filsafat dan Agama bisa bersandingan?

Filsafat sendiri, itu mencari kebenaran dan menghilangkan keraguan, jadi seharusnya filsafat itu bisa bersandingan dengan agama, ketika kita berfilsafat, kita menemukan kebenaran, lalu hilang keraguan, lalu kita yakin, maka keyakinan kita pun bisa meningkatkan kuat. Yang membuat filsafat itu melenceng adalah seseorang yang tidak jelas cara berpikirnya (cacat berpikir). Dalam berfilsafat tidak boleh lewat batasan, karena ada tertentu di mana manusia tidak dapat dibatasi untuk pandangannya, seperti mukjizat.

Yakin dulu, atau berpikir dulu?

Bagusnya yakin dulu, lalu kita berpikir, lalu menemukan kebenaran, kemudian kita semakin yakin. Orang yang benar-benar yakin adalah orang yang telah menemukan kebenaran. Filsafat itu harusnya kita memiliki alat untuk menemukan kebenaran yang bisa menambah keyakinan kita.


3 Alat untuk Mencari Kebenaran:

1. Filsafat

2. Ilmu Pengetahuan

3. Agama


Kunci Keilmuan Al-Kindi:

1. kemampuan bahasa

2. Memuliakan akal tapi tidak meninggalkan ilahiyah

 YAKUSA

YAKIN USAHA SAMPAI

Dibuat oleh: Ahmad Lutfhi

Komentar

Postingan Populer